Dalam menghadapi dinamika pasar yang semakin cepat dan kompleks, kemampuan untuk melakukan Analisis Potensi Isu Kenaikan dan Penurunan Harga menjadi sangat penting bagi aparatur di bidang perdagangan. Fluktuasi harga tidak hanya berdampak pada kestabilan pasar, tetapi juga memengaruhi daya beli masyarakat dan efektivitas distribusi barang kebutuhan pokok. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang memicu perubahan harga, teknik analisis data, serta identifikasi isu yang berpotensi mengganggu stabilitas pasar menjadi kompetensi strategis yang harus dimiliki aparatur pemerintah maupun pemangku kepentingan terkait. Sebagai upaya memperkuat kemampuan tersebut, Balai Pengembangan Kompetensi Perdagangan (Bapekomdag) Padang secara resmi membuka Pelatihan Teknis Analisis Potensi Isu Kenaikan dan Penurunan Harga pada hari ini secara virtual.
Kepala Bapekomdag Padang yang diwakili oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Ibu Sonya Safitri, melaporkan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 30 orang peserta yang berasal dari dinas perdagangan provinsi maupun kabupaten/kota di wilayah kerja Bapekomdag Padang, yaitu Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, serta Kepulauan Bangka Belitung. Pelatihan ini dilaksanakan secara fully online mulai hari ini, Selasa, 2 Desember hingga Selasa, 9 Desember 2025. Selanjutnya, pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Perdagangan (Pusbangkom AP) dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bagian Tata Usaha Ibu Citra Andina Rosa. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa Analisis potensi isu harga dilakukan untuk mengidentifikasi komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan maupun penurunan harga, beserta faktor pemicunya. Tujuannya adalah menyediakan peringatan dini (early warning) agar pemerintah dapat melakukan keputusan strategis maupun langkah antisipatif dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang di masyarakat. Beliau berharap pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat diterapkan dengan baik dalam menunjang tugas dan fungsi masing-masing aparatur perdagangan di daerah.
Kegiatan pelatihan ini akan berlangsung selama 40 jam pelajaran dan menghadirkan narasumber yang ahli di bidang analisis harga, statistik ekonomi termasuk praktisi pelaku usaha di bidang beras, cabe, daging, telur ayam, minyak goreng dan gula. Materi yang disampaikan mencakup analisis tren harga, teknik pengumpulan dan pengolahan data, pemetaan potensi isu, hingga simulasi penyusunan rekomendasi kebijakan berbasis data.
Dengan diselenggarakannya pelatihan ini, diharapkan seluruh peserta mampu memperkuat peran dan tanggung jawabnya dalam menjaga stabilitas harga dan mendukung kelancaran kegiatan perdagangan di wilayah masing-masing. Pelatihan ini juga diharapkan menjadi momentum untuk mempererat koordinasi antara pusat dan daerah dalam menghadapi tantangan fluktuasi harga yang semakin beragam dan tidak terduga.

